s-telecharger.com NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan pemulihan signifikan pada Rabu (2/7), didorong oleh performa cemerlang saham-saham teknologi raksasa seperti Nvidia, Tesla, dan Apple. Pemulihan ini terjadi saat para investor menantikan rilis laporan ketenagakerjaan nonpertanian, yang diharapkan dapat menjadi indikator krusial bagi potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.
Pada pukul 11:58 siang waktu setempat, indeks utama Wall Street menunjukkan pergerakan beragam namun mayoritas positif. Indeks Dow Jones terpantau stagnan di level 44.496,43, sedangkan S&P 500 berhasil menguat 0,27% mencapai 6.214,98. Sementara itu, indeks Nasdaq memimpin kenaikan dengan lonjakan 0,75% ke level 20.354,69. Kini, Dow Jones hanya berjarak sekitar 1,3% dari rekor tertingginya, mencerminkan sentimen pasar yang kian optimistis.
Di antara saham-saham teknologi, Tesla berhasil menguat sebesar 4,2% meskipun laporan menunjukkan penurunan pengiriman pada kuartal II. Analis pasar menilai data tersebut tidak seburuk perkiraan awal, memberikan sedikit kelegaan bagi investor. Sebelumnya, saham Tesla telah mencatat penurunan lebih dari 20% sepanjang tahun ini, menjadikannya sorotan utama di sektor otomotif listrik.
Wall Street Menguat Berkat Saham Energi Jumat (7/3), Pernyataan Powell Jadi Sorotan
Selain Tesla, performa Nvidia dan Apple turut memperkuat sektor teknologi. Nvidia mencatatkan kenaikan 2,2% dan Apple menguat 1,8%, menunjukkan daya tarik berkelanjutan terhadap inovasi dan dominasi pasar kedua perusahaan tersebut. Penguatan ini memberikan dorongan signifikan bagi indeks teknologi secara keseluruhan.
Pasar sempat dibuka melemah setelah rilis data penggajian swasta AS yang menunjukkan penurunan tak terduga pada Juni. Data tersebut juga merevisi angka penambahan pekerjaan bulan sebelumnya menjadi lebih rendah, kondisi ini justru meningkatkan ekspektasi pasar akan adanya pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve paling cepat pada Juli mendatang.
Fokus utama investor kini beralih ke data ketenagakerjaan nonpertanian yang akan dirilis pada Kamis (3/7), lebih awal dari jadwal biasanya karena libur Hari Kemerdekaan AS. Survei yang dilakukan oleh Reuters memproyeksikan adanya perlambatan pertumbuhan pekerjaan dan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,3%, sebuah skenario yang dapat mempercepat keputusan The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya.
Menanggapi hal ini, Joe Saluzzi, manajer perdagangan di Themis Trading, menyatakan, “Data tenaga kerja semakin mendekatkan Fed pada keputusan pemangkasan. Tinggal soal waktu, apakah di Juli atau September.” Komentar ini menggarisbawahi urgensi data ekonomi dalam membentuk arah kebijakan moneter AS.
Wall Street Menguat Didorong Komentar The Fed, tapi Masih Melemah dalam Sepekan
Secara umum, pasar telah menunjukkan tren positif sejak tekanan yang terjadi pada April. Indeks S&P 500 dan Nasdaq bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi baru pada awal pekan ini. Investor tetap mempertahankan optimisme yang tinggi terhadap prospek pelonggaran kebijakan moneter serta potensi pertumbuhan yang pesat di sektor kecerdasan buatan (AI).
Di antara pergerakan saham individu, Centene anjlok 40% setelah perusahaan menarik proyeksi kinerja 2025. Penurunan drastis ini dipicu oleh proyeksi pendapatan yang signifikan dari rencana asuransi kesehatan pasar. Sentimen negatif ini juga menekan saham perusahaan sejenis seperti Elevance Health yang turun 8%, Molina Healthcare merosot 20%, dan UnitedHealth yang kehilangan 3,5% nilainya.
Di sisi lain, Verint Systems mencatatkan kenaikan impresif sebesar 12,2% setelah muncul laporan bahwa Thoma Bravo sedang dalam tahap menjajaki akuisisi terhadap perusahaan perangkat lunak tersebut, memicu antusiasme investor terhadap potensi kesepakatan.
Wall Street Turun Tertekan Saham Tesla yang Anjlok 14% Imbas Perseteruan Trump-Musk
Secara keseluruhan, indikator breadth pasar menunjukkan sentimen positif. Di New York Stock Exchange (NYSE), saham yang mengalami kenaikan mengungguli yang turun dengan rasio 1,79:1, sementara di Nasdaq, rasio tersebut mencapai 1,77:1. S&P 500 mencatat 24 tertinggi baru dan tiga terendah baru dalam 52 minggu terakhir, sedangkan Nasdaq mencatat 66 tertinggi baru dan 34 terendah baru, menegaskan momentum penguatan di pasar.
Tinggalkan Balasan