JAKARTA, KOMPAS.com – Jagat media sosial dihebohkan dengan video viral yang menampilkan uang rupiah kertas edisi khusus Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) dengan tegas membantah keberadaan uang tersebut.
Klarifikasi ini disampaikan BI melalui akun Instagram resminya, @bank_indonesia. “Faktanya, informasi tersebut TIDAK BENAR!” tulis BI, menyanggah klaim yang beredar luas di masyarakat.
Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,50 Persen
BI menegaskan bahwa hingga saat ini, mereka belum menerbitkan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) baru selain UPK edisi Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan RI yang diluncurkan pada tahun 2020 lalu. “Hingga saat ini, Bank Indonesia tidak menerbitkan uang Rupiah Peringatan Kemerdekaan (UPK) terbaru,” imbuh BI.
Lalu, seperti apa penampakan uang yang viral tersebut? Dalam video yang beredar, uang tersebut didominasi warna abu-abu dengan benang pengaman berwarna abu-abu mengkilap. Pada bagian depan uang, terlihat gambar mantan Presiden RI Soekarno, seorang wanita berkebaya merah, dan bendera merah putih. Sementara itu, bagian belakang uang menampilkan gambar peta Indonesia, Garuda Pancasila, serta tulisan NKRI dan 80 Indonesia. Narasi dalam video tersebut menyebutkan, “Uang baru bakal keluar lagi, pecahan 80.”
Baca juga: Bank Indonesia Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya
Perlu diketahui, uang rupiah khusus (URK) merupakan instrumen yang diterbitkan BI untuk memperingati peristiwa atau tujuan tertentu. Dalam konteks kemerdekaan Indonesia, uang ini disebut Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK). Penerbitan URK ini bukan kali pertama dilakukan oleh BI.
Sejauh ini, BI telah mengeluarkan URK sebanyak 11 kali untuk berbagai peristiwa penting. Empat di antaranya merupakan UPK yang diterbitkan pada tahun 1970 (25 tahun kemerdekaan RI), 1990 (45 tahun kemerdekaan RI), 1995 (50 tahun kemerdekaan RI), dan 2020 (75 tahun kemerdekaan RI).
Selain edisi kemerdekaan, BI juga pernah menerbitkan URK untuk momen-momen penting lainnya, seperti edisi WWF Cagar Alam (1974 dan 1987), Save The Children (1990), 25 Tahun Pembangunan Indonesia (1993), 50 Tahun UNICEF (1999), 100 Tahun Bung Karno (2001), dan 100 Tahun Bung Hatta (2002).
Tinggalkan Balasan