SMIL Bagi Dividen? Analis Ungkap Potensi Keuntungan Jelang RUPST

JAKARTA – PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 18 Juni 2025. Salah satu agenda utama yang menarik perhatian adalah pembahasan mengenai penggunaan laba bersih perusahaan untuk tahun buku 2024.

Direktur Utama Sarana Mitra Luas, Hadi Suhermin, sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa SMIL memiliki ketentuan untuk membagikan dividen sebesar 40% dari laba yang diperoleh pada tahun buku 2024. Mengingat laba bersih SMIL per 31 Desember 2024 tercatat mencapai Rp 80,61 miliar, maka potensi dividen yang akan didistribusikan kepada pemegang saham mencapai Rp 32,25 miliar. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, dengan total saham beredar SMIL sekitar 8,75 miliar, setiap pemegang saham emiten penyedia layanan penyewaan forklift ini berpotensi mengantongi dividen sebesar Rp 3,68 per saham.

Besaran potensi dividen ini menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari tahun buku 2023, rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) SMIL tercatat sebesar 20%, dengan total dividen sebesar Rp 16,65 miliar, yang berarti setiap pemegang saham kala itu menerima Rp 1,8 per saham. Peningkatan rasio pembayaran dividen ini mencerminkan komitmen perusahaan kepada investor. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Mei 2023, SMIL baru satu kali membagikan dividen. Dengan demikian, pembagian dividen dari laba tahun buku 2024 ini akan menjadi kali kedua bagi SMIL dalam memberikan apresiasi kepada para pemegang sahamnya.

Di samping rencana dividen, SMIL juga terus menunjukkan kinerja yang progresif. Perusahaan ini berencana untuk meningkatkan penggunaan forklift listrik hingga 75% dalam lima tahun ke depan. Strategi ini didasari oleh pertimbangan bahwa harga sewa forklift listrik cenderung lebih tinggi, namun diimbangi dengan biaya perawatan yang lebih rendah, sehingga berpotensi meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.