Rupiah Sideways Hari Ini? Investor Cemas Menanti Keputusan Suku Bunga!

Rupiah Sideways Hari Ini? Investor Cemas Menanti Keputusan Suku Bunga!

s-telecharger.com JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksikan akan bergerak cenderung stagnan atau sideways pada perdagangan Selasa (17/6). Perkiraan ini muncul seiring dengan sikap kehati-hatian investor yang masih menanti hasil krusial dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) serta Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Pada penutupan perdagangan Senin (16/6), kurs rupiah di pasar spot menunjukkan penguatan signifikan sebesar 0,24%, berakhir di level Rp 16.265 per dolar Amerika Serikat (AS).

Menelisik pergerakan tersebut, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menjelaskan bahwa di awal sesi perdagangan, rupiah sempat tertekan akibat kekhawatiran yang meningkat terkait eskalasi konflik di Timur Tengah. Namun, mata uang Garuda ini secara bertahap berhasil membalikkan keadaan dan menguat hingga penutupan. “Pembalikan arah dari rupiah disebabkan rilis data penjualan ritel China yang meningkat melebih perkiraan,” ungkap Josua kepada Kontan.co.id, Senin (16/6).

Josua lebih lanjut memproyeksikan bahwa rupiah berpotensi bergerak dalam rentang sideways pada Selasa (17/6). Hal ini utamanya disebabkan oleh investor yang menunggu hasil rapat penting dari RDG BI pada Rabu (18/6) dan hasil pertemuan FOMC pada Kamis (19/6) mendatang. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.200 – Rp 16.300 per dolar AS.

Senada, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, berpendapat bahwa rupiah bisa saja memperoleh dukungan dari sentimen risk on di pasar ekuitas. Namun, ia mengingatkan bahwa dukungan tersebut kemungkinan tidak akan bertahan lama apabila eskalasi antara Israel dan Iran terus berlanjut. Meskipun dolar AS terpantau menunjukkan kelemahan dengan beberapa kali gagal memantul, Lukman menekankan bahwa investor tetap dalam mode wait and see. “Ditambah tidak ada data ekonomi penting pada malam ini dan besok yang dapat memberikan katalis signifikan,” imbuhnya.

Lukman pun memperkirakan pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang yang sedikit lebih lebar, yakni Rp 16.200 – Rp 16.350 per dolar AS. Dengan demikian, rupiah diprediksi akan tetap berada dalam rentang konsolidasi, menunggu pemicu baru dari kebijakan moneter global dan domestik.

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.265 Per Dolar AS pada Hari Ini 16 Juni 2025

Kurs Rupiah Menguat ke Rp 16.265 Per Dolar AS, Senin (16/6) di Tengah Konflik Global

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *