MEDAN, KOMPAS.com – Dalam tempo empat hari, pesawat Saudia Airlines yang membawa jemaah haji asal Indonesia mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, karena ancaman bom.
Merespons hal itu, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan, untuk proses penanganan selanjutnya.
“Tadi bicara tentang itu dengan Kapolda tentang sudah dua kali memang dikomunikasikan ke pihak Saudia Airlines ya, yang memang kebetulan mengangkut jemaah haji pertama dari Jakarta dan kedua Jawa Timur,” ujar Bobby saat ditanya di rumah dinasnya, Senin (23/6/2025) malam.
Baca juga: 376 Penumpang Saudia Airlines yang Mendarat karena Ancaman Bom Sudah Kembali ke Surabaya
Bobby mengatakan, dari pembicaraan dengan Whisnu, ancaman bom itu terjadi saat pesawat berada di wilayah Indonesia.
Kebetulan saat kejadian, lokasi bandara terdekat berada di Bandara Kualanamu.
“Timbulnya pengancaman (ketika pesawat) masuk di Indonesia. Timbul pengancaman bom itu, makanya (pesawat) mendarat darurat di Kualanamu,” ujarnya.
Dia juga mendapat informasi bahwa pihak Interpol dilibatkan untuk mengungkap peneror kedua pesawat tersebut.
Baca juga: Angkut Jemaah Haji RI, Saudia Airlines 2 Kali Diteror Bom dari India, Apa Respons Pemerintah?
“Tadi saya tanyakan ke pihak kepolisian, (katanya) sudah akan menggandeng, saya dapat info, belum bisa dipastikan betul, apakah dari Interpol, untuk mendapatkan informasi lebih,” tuturnya.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines yang terbang dari Jeddah menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Jakarta, mengalami ancaman bom.
Akibatnya, pesawat tersebut mendarat darurat di Bandara Kualanamu pada Selasa (17/6/2025) pukul 10.44.
Pesawat tersebut mengangkut 442 jemaah haji asal Bekasi dan Depok, Jawa Barat.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II, Medan, Asri Santosa, menjelaskan bahwa ancaman diterima melalui email yang dikirim ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada pukul 07.30.
Pengirim email tersebut terdeteksi berasal dari Mumbai, India.
Setelah polisi melakukan pemeriksaan, sama sekali tidak ditemukan bom di pesawat.
Baca juga: Pelaku Sampaikan Ancaman Bom Saat Pesawat Saudia Airlines Terbang di Langit Aceh
Selanjutnya, empat hari berselang, atau pada Sabtu (21/6/2025), ancaman teror bom kembali menyasar pesawat yang membawa kepulangan para jemaah haji asal Indonesia dari Arab Saudi.
Ancaman bom menyasar pesawat Saudia Airlines SV 5688 rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya yang membawa 376 penumpang.
Ancaman bom disampaikan lewat telepon yang diterima petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur.
Setelah mendapat ancaman bom, pilot pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan.
Namun, setelah rangkaian pemeriksaan penumpang dan juga pesawat sama sekali tidak ditemukan bom.
Tinggalkan Balasan