s-telecharger.com – Pernahkah Anda merasa ponsel pintar Anda mendadak melambat, mengalami lag, atau bahkan mati tanpa sebab? Masalah kinerja ponsel yang seringkali dianggap sepele ini ternyata bisa diminimalisir dengan kebiasaan sederhana: melakukan restart perangkat secara berkala. Vendor ponsel terkemuka, Samsung, bahkan secara aktif menganjurkan penggunanya untuk rutin mematikan lalu menyalakan kembali perangkat mereka.
Rutinitas sederhana ini bukan sekadar mitos, melainkan langkah efektif untuk menjaga performa ponsel tetap stabil dan mengoptimalkan sistemnya. Samsung menjelaskan bahwa gangguan seperti ponsel yang mendadak lambat atau lag bisa menjadi indikator awal ketidakberesan sistem, bahkan berpotensi berkaitan dengan risiko keamanan. “Masalah itu kadang bisa diatasi dengan restart ponsel,” demikian kutipan Samsung di laman resminya yang dirangkum dari situs Samsung Filipina, menunjukkan betapa pentingnya tindakan ini dalam mengatasi permasalahan dasar perangkat.
Untuk melakukan restart HP Samsung, pengguna memiliki beberapa opsi yang praktis. Cara paling umum adalah dengan menekan tombol daya dan volume bawah secara bersamaan, atau cukup tahan tombol daya selama 5 hingga 7 detik hingga menu restart muncul di layar. Namun, Samsung juga menawarkan solusi yang lebih cerdas dan praktis melalui fitur restart otomatis.
Fitur restart otomatis HP Samsung dapat diakses melalui menu pengaturan ponsel, memungkinkan Anda menjadwalkan perangkat untuk me-restart sendiri pada waktu tertentu. Sebagai contoh, bagi pengguna Galaxy S23, langkah-langkahnya adalah: masuk ke Settings > Device Care > Auto Optimization > Auto Restart > Restart on schedule. Dari menu ini, Anda bisa memilih hari serta waktu yang paling ideal, misalnya dini hari pukul 03.00 saat ponsel tidak sedang digunakan aktif.
Penting untuk diketahui, fitur restart otomatis ini dirancang agar tidak mengganggu aktivitas pengguna. Samsung menjelaskan bahwa proses ini hanya akan berjalan jika layar ponsel dalam keadaan mati, perangkat tidak sedang digunakan, daya baterai di atas 30 persen, dan kartu SIM tidak terkunci. Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir ponsel akan restart di tengah panggilan penting atau saat Anda sedang asyik bermain gim.
Anjuran untuk melakukan restart ponsel secara rutin ternyata tidak hanya datang dari Samsung. Lembaga intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), juga pernah merekomendasikan tindakan serupa. Dalam laporan berjudul Mobile Device Best Practices, NSA secara tegas menyarankan pengguna perangkat Android maupun iPhone untuk melakukan restart perangkat setidaknya seminggu sekali.
Tujuan utama rekomendasi dari NSA ini berfokus pada keamanan ponsel. Langkah ini dinilai efektif untuk meminimalkan potensi serangan siber, terutama jenis serangan zero-click yang sangat berbahaya karena tidak memerlukan interaksi pengguna untuk menyusup ke sistem. Serangan semacam ini memungkinkan peretas mengakses data pribadi pengguna secara diam-diam, tanpa perlu pengguna mengeklik tautan mencurigakan atau mengunduh aplikasi berbahaya. Meskipun restart seminggu sekali bukan jaminan ponsel akan kebal sepenuhnya, NSA menegaskan bahwa langkah ini dapat memperkecil celah dan menyulitkan upaya peretasan.
“Ancaman terhadap perangkat seluler kian marak dan semakin kompleks,” demikian pernyataan NSA dalam laporannya. Mereka juga menekankan bahwa beberapa fitur ponsel yang dirancang untuk kenyamanan justru bisa menjadi titik lemah dalam sistem keamanan. Oleh karena itu, selain rutin restart ponsel, NSA juga membagikan sejumlah tips tambahan untuk menjaga keamanan perangkat seluler Anda.
Beberapa langkah pencegahan tambahan yang dianjurkan NSA meliputi: mematikan koneksi WiFi dan Bluetooth saat tidak digunakan, serta rutin memperbarui sistem operasi dan aplikasi yang terinstal di perangkat Anda. Pengguna juga disarankan untuk menonaktifkan layanan lokasi jika tidak sedang dipakai, serta menghindari mengeklik tautan dari email atau pesan teks yang mencurigakan. Penggunaan kata sandi yang kuat—minimal enam digit—dan hanya memakai aksesori pengisi daya resmi atau tepercaya juga termasuk dalam rekomendasi penting untuk melindungi data pribadi. “Panduan praktik terbaik ini menguraikan langkah-langkah yang bisa dilakukan pengguna untuk melindungi perangkat dan informasi pribadi mereka dengan lebih baik,” pungkas NSA.
Untuk perlindungan ekstra, NSA juga memberikan panduan spesifik bagi pengguna Android dan iPhone. Bagi pengguna Android, penting untuk memastikan fitur Google Play Protect tetap aktif. Fitur ini berfungsi secara otomatis memindai aplikasi yang sudah atau baru diunduh untuk mendeteksi potensi malware. Sementara itu, bagi pengguna iPhone, situasinya sedikit berbeda karena Apple tidak mengizinkan pemindaian malware secara langsung di perangkat iOS. Sebagai solusi alternatif, pengguna dapat memanfaatkan perangkat lunak antivirus di Mac, seperti Intego Mac Internet Security X9. Untuk menjalankan pemindaian ini, pengguna iPhone harus terlebih dahulu menghubungkan perangkat mereka ke komputer Mac melalui kabel USB.
Tinggalkan Balasan