PWON Gencar Ekspansi: Rekomendasi Saham Pakuwon Jati Terbaru!

PWON Gencar Ekspansi: Rekomendasi Saham Pakuwon Jati Terbaru!

JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menunjukkan langkah agresif dalam mengembangkan bisnisnya melalui serangkaian ekspansi strategis. Meski demikian, potensi dampak positif dari berbagai inisiatif pengembangan properti ini diproyeksikan belum akan terasa signifikan dalam tahun berjalan.

Untuk sepanjang tahun 2025, Pakuwon Jati menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp 2,48 triliun. Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 59% dialokasikan untuk membiayai proyek konstruksi, sedangkan 41% sisanya dipersiapkan untuk agenda akuisisi.

Hingga kuartal I-2025, dari total capex yang dianggarkan, sebesar Rp 237 miliar telah terealisasi. Dana ini utamanya dimanfaatkan untuk mendanai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi serta Pakuwon City Mall tahap 3 Surabaya, menunjukkan komitmen perseroan terhadap pengembangan properti baru yang berkelanjutan.

Selain itu, dalam tahun ini PWON juga berencana melanjutkan ekspansi pada superblok yang telah beroperasi mapan, seperti Kota Kasablanka, serta meneruskan pengembangan di proyek Gandaria City. Langkah ini menunjukkan strategi berkelanjutan dalam memperkuat dan mengoptimalkan aset yang sudah ada.

Fokus ekspansi PWON tahun ini turut mencakup penambahan tiga unit hotel baru. Dua di antaranya berlokasi di superblok Pakuwon Mall Bekasi, yaitu Fairfield yang telah resmi dibuka pada April lalu, dan Fourpoints yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal III mendatang. Satu hotel lainnya, Aloft, akan hadir di superblok Pakuwon City Mall Surabaya, juga direncanakan buka pada kuartal III. Dengan tambahan ini, portofolio kamar PWON akan meningkat signifikan sebanyak 641 kamar, merefleksikan pertumbuhan 28% secara tahunan (YoY).

Untuk visi jangka panjang, Pakuwon Jati juga membidik pembukaan proyek greenfield di dua kota dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi, yaitu Batam dan Semarang. Ini menunjukkan ambisi perseroan untuk merambah pasar baru dan mendiversifikasi jejak bisnis propertinya.

Seluruh rangkaian rencana ekspansi besar-besaran ini pada dasarnya merupakan strategi PWON untuk menggenjot kembali kinerjanya yang sempat menunjukkan perlambatan. Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh Aurellia Setiabudi, Head of Institutional Equity Research BNI Sekuritas.

Menurutnya, dampak finansial yang signifikan dari ekspansi ini kemungkinan belum akan dirasakan secara masif pada tahun 2025. “Untuk tahun 2025, dampak finansial dari ekspansi ini akan cukup minimal karena yang akan terealisasi tahun ini hanyalah hotel, dan kontribusinya relatif kecil terhadap total portofolio,” ujar Aurellia kepada Kontan pada Kamis (3/7).

Kendati demikian, optimisme justru terpancar dari analisis Kevin Halim dan Jeffrosenberg Chenlim, analis dari Maybank Sekuritas. Mereka menyoroti jalur ekspansi yang kokoh sebagai salah satu nilai tambah utama bagi perseroan. Hal ini menjadi alasan kuat bagi mereka untuk tetap memandang positif prospek saham PWON. “Lagipula, saham PWON sudah undervalued,” tulis keduanya dalam riset tertanggal 14 Mei 2025.

Dengan mempertimbangkan potensi dan valuasi tersebut, Kevin dan Jeffro merekomendasikan beli untuk saham PWON, dengan target harga akhir tahun di level Rp 580 per saham. Senada, Aurellia Setiabudi juga mempertahankan rekomendasi beli, dengan target harga akhir tahun yang lebih tinggi, yakni Rp 610 per saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *