Jakarta – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah mengambil keputusan penting untuk menunda rencana pinjaman dari Asian Infrastructure and Investment Bank (AIIB). Penundaan ini terkait dengan upaya percepatan program vital pemerintah, yakni target pembangunan 3 juta rumah. “Untuk sementara akan kami kaji ulang,” ujar Direktur Perdesaan Kementerian PKP, Imran, saat ditemui wartawan di Wisma Mandiri pada Senin, 23 Juni 2025.
Imran menjelaskan bahwa penundaan tersebut didasari oleh pertimbangan adanya potensi suntikan pembiayaan yang signifikan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Sumber dana baru ini diharapkan dapat memperkuat pendanaan untuk sektor perumahan, khususnya di wilayah pedesaan. “Kami berharap dengan adanya bantuan yang luar biasa dari Danantara dan Bank Indonesia, program perumahan yang ada di pedesaan bisa menjadi bagian yang terbiayai dengan optimal,” tambahnya, menunjukkan optimisme terhadap alternatif pembiayaan ini.
Secara keseluruhan, Kementerian PKP diperkirakan membutuhkan alokasi dana hingga Rp 25 triliun untuk merealisasikan program perumahan ini. Meskipun demikian, Imran belum merinci secara spesifik besaran ekspektasi pembiayaan yang akan disuntikkan oleh Danantara. Ia hanya menegaskan, “Kalau bisa sesuai dengan usulan kami itu lebih bagus,” mengindikasikan harapan besar terhadap dukungan finansial yang akan datang.
Sebelumnya, Menteri PKP Maruarar Sirait telah mengungkapkan bahwa Danantara memang tengah memproses pembiayaan untuk mendukung sektor perumahan. Sirait juga menekankan peran krusial Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang akan bertanggung jawab dalam menyalurkan pembiayaan ini guna mewujudkan program 3 juta rumah.
Dalam kesempatan terpisah di Kantor Bluebird, Jakarta, pada Selasa, 17 Juni 2025, Maruarar Sirait juga sempat menyebutkan detail angka yang signifikan. Ia mengutip informasi dari CEO Danantara, Rosan Roeslani, bahwa alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk perumahan direncanakan mencapai Rp 130 triliun. Angka ini menunjukkan komitmen besar Danantara dalam mendukung ketersediaan hunian bagi rakyat.
Komitmen Danantara terhadap investasi di sektor perumahan telah disampaikan langsung oleh CEO-nya, Rosan Roeslani. Ia menegaskan bahwa program perumahan menjadi prioritas utama Presiden Prabowo Subianto, sehingga Danantara siap mengucurkan dana. Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, menambahkan bahwa ia telah berdiskusi dengan Himbara untuk memastikan dukungan penuh perbankan dalam penyaluran pembiayaan ini.
Rosan mengungkapkan keyakinannya bahwa rencana investasi Danantara untuk program perumahan ini akan mendapatkan dukungan penuh dari perbankan. Menurutnya, hal ini disebabkan perbankan akan memiliki jaminan yang kuat dari aset rumah yang dibiayai. Ia berharap kolaborasi dengan perbankan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan regulasi yang berlaku, memastikan keberlanjutan program.
“Saya yakin program ini akan berdampak sangat positif,” ujar Rosan saat berbicara dengan Menteri PKP Maruarar Sirait di sela kunjungan kerja di Singapura pada Senin, 16 Juni 2025. Ia menambahkan, “Bukan hanya ke perekonomian Indonesia, tetapi rakyat Indonesia saya yakin sangat berbahagia dengan program rumah subsidi yang diinisiasi Kementerian PKP.” Pernyataan optimis ini, seperti dikutip dari Instagram resmi @maruararsirait, menegaskan visi Danantara untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan hunian layak.
Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Maruarar Sirait: Danantara Kucurkan KUR Perumahan Rp 130 Triliun
Tinggalkan Balasan