Prabowo Subianto Hadiri ICI 2025: Apa Dampaknya Bagi Industri?

JakartaPresiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan menghadiri gelaran prestisius International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 pada Kamis, 12 Juni 2025. Kehadiran Kepala Negara ini akan menjadi puncak acara sekaligus penutupan dari rangkaian konferensi infrastruktur yang berlangsung selama dua hari. Informasi penting ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers usai pembukaan ICI 2025 di Jakarta International Convention Center, Rabu, 11 Juni 2025.

Menurut AHY, partisipasi Presiden Prabowo Subianto dalam forum ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi akselerasi pembangunan infrastruktur nasional. Kemenko IPK sendiri menyelenggarakan ICI 2025 sebagai wadah strategis untuk merumuskan arah dan kebijakan infrastruktur Indonesia dalam lima tahun mendatang. Konferensi ini membahas berbagai topik krusial yang meliputi transformasi digital, peningkatan konektivitas antarwilayah, penguatan ketahanan infrastruktur terhadap tantangan masa depan, serta inovasi dalam pembiayaan proyek infrastruktur.

Acara berskala internasional ini berhasil menarik perhatian berbagai pemangku kepentingan dari seluruh penjuru dunia. AHY menjelaskan bahwa peserta konferensi datang dari kalangan korps diplomatik, perwakilan dunia bisnis, serta investor dari negara-negara ASEAN, Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, India, hingga negara-negara di Eropa, Afrika, dan Amerika. Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan bahwa ICI 2025 menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan potensi dan rencana proyek-proyek infrastruktur strategis selama lima tahun ke depan, guna menarik minat dan menanamkan investasi infrastruktur di Tanah Air.

Sebagai bagian dari upaya menarik investasi infrastruktur, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko IPK, Rachmat Kaimuddiin, sebelumnya telah mengumumkan penawaran sejumlah proyek infrastruktur bernilai fantastis, mencapai sekitar Rp 200 triliun. Daftar lengkap proyek-proyek yang potensial tersebut nantinya akan dipublikasikan secara resmi di situs web Kemenko IPK, memberikan akses informasi yang mudah bagi calon investor. Rachmat menambahkan, pada Selasa, 10 Juni 2025, yang dikutip dari Antara, bahwa pihaknya juga akan menyediakan ruang pertemuan khusus bagi investor yang tertarik untuk berinteraksi langsung dengan penyedia proyek.

Dengan demikian, International Conference on Infrastructure 2025 tidak hanya menjadi forum diskusi dan perumusan kebijakan, tetapi juga platform konkret untuk menjembatani peluang investasi global dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Pilihan Editor: Di Balik Aturan OJK tentang Berbagi Risiko Asuransi