MYOR Bagi Dividen Jumbo Rp1,22 Triliun! Ini Jadwal & Besarannya

JAKARTA – Emiten konsumer terkemuka, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), baru saja mengumumkan keputusan penting terkait pembagian dividen final yang mencapai Rp1,22 triliun atau setara Rp55 per saham. Angka dividen per saham ini menunjukkan konsistensi dari tahun sebelumnya, menegaskan komitmen perusahaan terhadap para pemegang sahamnya.

Keputusan tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2024, yang diselenggarakan pada Selasa, 10 Juni 2025. Direktur Mayora Indah, Wardhana Atmadja, menjelaskan bahwa rasio pembayaran dividen final ini mencapai 40% dari total laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp3 triliun. “Dividen yang diputuskan pada RUPST adalah sebesar Rp1,22 triliun atau sebesar Rp55 per saham, sekitar 40% dari laba perusahaan di tahun 2024,” ujarnya dalam paparan publik yang digelar secara daring.

Kinerja keuangan MYOR yang impresif menjadi fondasi kuat bagi pembagian dividen tersebut. Berdasarkan laporan keuangan, penjualan bersih perusahaan berhasil menembus angka Rp36,07 triliun pada tahun 2024, mengalami peningkatan signifikan 20,34% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp31,48 triliun. Emiten yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1990 ini mencatat pertumbuhan didorong oleh kontribusi segmen makanan olahan dalam kemasan senilai Rp21,86 triliun dan produk minuman dalam kemasan sebesar Rp18,62 triliun.

Secara geografis, dominasi pasar Mayora di Indonesia semakin kokoh dengan penjualan mencapai Rp20,71 triliun, tumbuh 16,55% secara tahunan (Year-on-Year/YoY). Sementara itu, ekspansi di kawasan Asia juga menunjukkan hasil positif dengan penjualan mencapai Rp14,38 triliun, melesat 10,20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menatap tahun 2025, MYOR menunjukkan optimisme tinggi dengan menargetkan pertumbuhan penjualan dua digit. Meskipun demikian, perusahaan tetap mewaspadai potensi risiko seperti kenaikan harga komoditas dan pelemahan daya beli masyarakat. Direktur Mayora Indah, Hendrik Polisar, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan target “top line” (penjualan) perusahaan untuk tahun ini mencapai Rp39,7 triliun, sementara “bottom line” (laba bersih) ditargetkan sebesar Rp3,1 triliun.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.