Iran Lancarkan Rudal Hipersonik: Update Perang Israel Hari Keenam!

Iran Lancarkan Rudal Hipersonik: Update Perang Israel Hari Keenam!

TEHERAN, KOMPAS.com – Konflik Israel-Iran kini telah memasuki hari keenamnya pada Rabu, sejak pecah Jumat (13/6/2025) menyusul serangan Israel terhadap sejumlah fasilitas nuklir di Teheran.

Hari keenam pertempuran ini diwarnai oleh saling serang rudal antara kedua belah pihak, serta pemadaman internet massal yang melanda Iran.

Kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas di seluruh kawasan Timur Tengah pun semakin meningkat di kalangan berbagai pihak.

Baca juga: Rangkuman Perang Israel-Iran Hari Kelima: Trump Tuntut Penyerahan Tanpa Syarat dari Iran

Rangkuman Perang Israel-Iran Hari Keenam: Iran Luncurkan Rudal Hipersonik, Israel Balas Serang

Militer Israel pada Rabu pagi melaporkan telah mendeteksi peluncuran rudal baru dari wilayah Iran. Menanggapi hal ini, televisi pemerintah Iran mengumumkan peluncuran rudal hipersonik Fattah, disertai peringatan evakuasi mendesak bagi warga kota Haifa.

Sebagai respons atas serangan tersebut, Israel menyatakan telah melancarkan serangan udara untuk menghantam lokasi peluncuran dan penyimpanan rudal permukaan-ke-permukaan, serta menargetkan pihak-pihak yang berupaya mengaktifkan kembali lokasi yang sebelumnya sudah diserang.

Seorang pejabat militer Israel, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa sejak Jumat pekan lalu, Iran telah menembakkan sekitar 400 rudal balistik dan 1.000 drone ke wilayah Israel. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 rudal dilaporkan berhasil menghantam kawasan permukiman sipil.

Iran Alami Pemadaman Internet Nasional

Lembaga pemantau NetBlocks yang berbasis di London mengonfirmasi bahwa Iran kini mengalami pemadaman internet nasional secara total.

Pemerintah Iran sendiri telah memperketat pembatasan akses internet sejak pekan lalu. Kementerian Komunikasi Iran menjelaskan bahwa pembatasan ini diperluas karena Israel dinilai menyalahgunakan jaringan komunikasi Iran untuk kepentingan militer. Di samping itu, media lokal melaporkan siaran televisi pemerintah Iran sempat diretas, menampilkan cuplikan protes perempuan dan ajakan untuk turun ke jalan.

Bahkan, siaran TV nasional Iran menyerukan warga untuk menghapus aplikasi WhatsApp dari ponsel mereka, menuduh aplikasi tersebut mengumpulkan data lokasi pengguna dan menyerahkannya kepada Israel. Juru bicara WhatsApp segera membantah tudingan ini, menyebut laporan tersebut sebagai alasan palsu untuk memblokir layanan mereka.

Baca juga: Rangkuman Perang Iran-Israel Hari Ketiga, Target Serangan Meluas

Donald Trump Pertimbangkan Ikut Serang Iran

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu menyatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan Amerika Serikat bergabung dalam serangan terhadap Iran bersama Israel. Namun, ia juga menyebutkan bahwa Iran telah mengirim sinyal keinginan untuk bernegosiasi.

“Saya mungkin melakukannya, mungkin tidak,” ujar Trump kepada wartawan. Ia menambahkan, “Yang jelas, Iran dalam masalah besar dan mereka ingin bernegosiasi.” Trump bahkan mengklaim Iran telah mengusulkan pengiriman pejabat ke Gedung Putih untuk membahas program nuklir mereka demi mengakhiri serangan udara Israel. Saat ditanya apakah negosiasi sudah terlambat, Trump menjawab dengan tegas, “Tidak ada kata terlambat.”

Menanggapi pernyataan ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji Trump sebagai “sahabat besar Israel” dan menyampaikan terima kasih atas dukungan Amerika Serikat dalam mempertahankan wilayah udara Israel.

Peringatan Keras Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei kepada AS

Di sisi lain, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak ikut campur lebih jauh dalam konflik. “Bangsa ini tidak akan pernah menyerah,” ujarnya dalam pidato yang dibacakan di televisi pemerintah. Ia menambahkan, “Amerika harus tahu bahwa setiap intervensi militer akan menyebabkan kerusakan yang tak terpulihkan.”

Sebelumnya, Trump pernah menyatakan bahwa AS mengetahui lokasi keberadaan Khamenei, namun tidak akan membunuhnya, “untuk saat ini.”

Israel Klaim Hancurkan Markas Keamanan Iran

Ledakan hebat terdengar di berbagai penjuru Teheran sepanjang Rabu. Jurnalis AFP melaporkan asap mengepul di beberapa kawasan ibu kota Iran.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengklaim bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh jet-jet tempur Israel yang telah menghancurkan markas besar keamanan internal Iran. Ia menyebut markas itu sebagai “tangan utama penindasan dari rezim diktator Iran.”

Menyikapi perkembangan ini, Presiden Perancis Emmanuel Macron mendesak Israel untuk menghentikan serangan terhadap sasaran-sasaran non-nuklir dan non-militer di Iran.

Korban Sipil dan Evakuasi Massal Warga Asing

Pemerintah negara-negara asing kini mulai mengevakuasi warga mereka dari Iran dan Israel. Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Mike Huckabee, secara resmi mengumumkan rencana evakuasi warga Amerika melalui jalur udara dan laut.

Perdana Menteri Netanyahu mengakui bahwa negaranya mengalami kerugian yang menyakitkan. “Tapi garis depan kita kuat, dan rakyat kita tangguh,” katanya. Kantor Netanyahu menyebutkan, sedikitnya 24 warga Israel tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan balasan Iran. Sementara itu, pemerintah Iran melaporkan 224 orang telah tewas akibat serangan Israel, termasuk para komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Baca juga: Rangkuman Perang Israel-Iran Hari Keempat: Korban Meningkat, Ini Jumlahnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *