s-telecharger.com JAKARTA — Meskipun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2025 menunjukkan sedikit penurunan, sejumlah saham di sektor konsumer, termasuk ICBP, INDF, dan MYOR, tetap mencuri perhatian dengan rekomendasi positif. Optimisme ini muncul seiring dengan harapan akan membaiknya daya beli masyarakat dan berbagai stimulus yang digulirkan pemerintah.
Analis dari BRI Danareksa Sekuritas, Christy Halim, dalam riset terbarunya, secara tegas menyematkan peringkat overweight pada sektor konsumer. Keputusan ini didasari oleh kehadiran stimulus ekonomi dari pemerintah dan penguatan signifikan nilai tukar rupiah. Penguatan rupiah sekitar 4% dari puncaknya pada April 2025 dipercaya mampu meredakan tekanan margin bagi emiten konsumer, mengingat eksposur biaya bahan baku yang didominasi dolar Amerika Serikat (AS) melebihi 50%.
Pemerintah sendiri telah meluncurkan lima stimulus sejak awal Juni 2025. Kendati kebijakan subsidi listrik dua bulan sempat dibatalkan, bantuan subsidi upah dinilai masih berpotensi besar untuk meningkatkan daya beli masyarakat menengah ke bawah. “Kami kembali melanjutkan cakupan atas sektor konsumer dengan rating overweight, seiring dengan prospek pertumbuhan sektor ini yang tetap tangguh bahkan di tengah periode perlambatan,” ujar Christy, seperti dikutip pada Sabtu (14/6/2025).
: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 13 Juni 2025
Namun demikian, sektor konsumer juga tidak luput dari risiko. Tantangan utama yang perlu diwaspadai meliputi potensi melemahnya daya beli masyarakat yang lebih dari perkiraan dalam beberapa kuartal mendatang, serta kenaikan harga soft commodity yang melampaui proyeksi sehingga dapat menekan margin lebih dalam.
Dalam daftar pilihannya, BRI Danareksa menempatkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) sebagai saham pilihan utama di sektor konsumer, dengan target harga ambisius di level Rp14.000. Rekomendasi beli pun disematkan pada emiten produsen Indomie yang begitu dikenal luas ini.
: : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Kamis 12 Juni 2025
Senada dengan itu, saham induk perusahaan ICBP, yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), juga mendapatkan rekomendasi beli dengan target harga Rp9.500 per saham. Tak ketinggalan, saham Mayora Indah Tbk. (MYOR) turut masuk radar dengan rekomendasi buy dan target harga Rp2.800. Sementara itu, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) justru mendapatkan rekomendasi hold dengan target harga di level Rp1.500.
Di sisi lain, hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa IKK Mei 2025 berada di level 117,5. Meski angka ini masih berada di level optimistis, posisi tersebut terkoreksi 4,2 poin dari sebelumnya yang mencapai 121,7 pada April. Penurunan ini disebabkan oleh pelemahan pada dua komponen utama, yakni Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), yang masing-masing merosot 7,7 poin menjadi 106 dan 0,8 poin ke level 129 pada Mei 2025.
Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, menjelaskan bahwa penurunan IKK ini mencerminkan moderasi sentimen rumah tangga dalam jangka pendek, terutama setelah puncak konsumsi musiman selama periode Idulfitri. Namun, pelemahan tersebut dinilai hanya bersifat transisional, bukan struktural. Hal ini mengingat adanya subsidi pemerintah baru-baru ini yang bertujuan menjaga daya beli konsumen, khususnya di segmen menengah ke bawah. “Angka ini merupakan level terendah sejak September 2022, sejalan dengan perlambatan ekonomi saat ini. Namun, kami menilai pelemahan ini bersifat transisional, bukan struktural,” ujarnya dalam publikasi riset.
: : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 11 Juni 2025
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Tinggalkan Balasan