s-telecharger.com – , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (10/6/2025) sore berhasil ditutup perkasa, didorong oleh fundamental ekonomi domestik yang kokoh, khususnya stabilitas cadangan devisa Indonesia. Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 117,31 poin atau 1,65 persen, mencapai level 7.230,74. Senada dengan itu, indeks kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 juga turut menguat signifikan, naik 11,10 poin atau 1,38 persen ke posisi 812,80.
Penguatan IHSG ini tak lepas dari optimisme investor yang didorong oleh data cadangan devisa. Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, mengungkapkan, “Tingkat cadangan devisa yang stabil akan meningkatkan kepercayaan investor, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.” Sentimen positif ini menjadi pilar utama yang menyokong performa pasar saham domestik.
Dari ranah domestik, Bank Indonesia (BI) mengonfirmasi bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 tetap berada pada level yang sangat tinggi, yakni sebesar 152,5 miliar dolar AS. Angka ini setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, melampaui standar kecukupan internasional yang umumnya sekitar 3 bulan impor. BI menegaskan bahwa tingginya cadangan devisa ini vital untuk menjaga ketahanan sektor eksternal, sekaligus memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional.
Selain faktor domestik, dinamika global turut menjadi perhatian pelaku pasar. Pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tengah berlangsung di London, Inggris, menjadi sorotan utama. Pasar berada dalam penantian arah yang jelas seiring negosiasi perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu memasuki hari kedua, menciptakan antisipasi terhadap potensi dampak pada prospek ekonomi global.
Delegasi AS dalam pertemuan penting tersebut dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, didampingi Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer. Sementara itu, pihak China diwakili oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng beserta sejumlah pejabat tinggi lainnya. Presiden AS, Donald Trump, sempat mengisyaratkan sinyal positif pada hari pertama perundingan, meskipun ia mengakui bahwa prosesnya tidak mudah. Para pelaku pasar sangat berharap hasil pertemuan ini dapat menguatkan harapan akan terwujudnya kemajuan dalam mencairkan hubungan antara kedua negara adidaya tersebut, yang diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.
Sepanjang hari perdagangan, IHSG dibuka menguat dan konsisten bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi pertama. Momentum positif ini terus berlanjut pada sesi kedua, menjaga IHSG tetap berada di teritori positif sampai bel penutupan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan dari sebelas sektor membukukan kenaikan. Sektor teknologi mencatatkan performa terbaik dengan kenaikan sebesar 3,48 persen, disusul oleh sektor transportasi dan logistik yang melonjak 3,47 persen, serta sektor energi yang naik 2,2 persen. Di sisi lain, dua sektor justru mengalami koreksi; sektor kesehatan tertekan 1,76 persen dan sektor properti menurun 0,26 persen.
Saham-saham yang menjadi primadona dengan penguatan terbesar meliputi MPXL, BAIK, PNSE, JECC, dan TOBA. Sebaliknya, saham-saham yang mengalami tekanan terdalam adalah KRYA, IPAC, SOFA, MBMA, dan INPP. Aktivitas perdagangan pasar saham tercatat sangat ramai, dengan frekuensi mencapai 1.521.558 kali transaksi. Sebanyak 29,14 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai total mencapai Rp 17,88 triliun. Sebanyak 352 saham berhasil naik, 261 saham turun, dan 195 saham stagnan.
Sementara itu, pergerakan bursa saham regional Asia pada sore hari menunjukkan variasi. Indeks Nikkei Jepang menguat 112,93 poin atau 0,30 persen ke 38.201,50. Namun, indeks Hang Seng Hong Kong melemah tipis 18,56 poin atau 0,08 persen ke 24.162,78. Indeks Shanghai China juga tercatat turun 14,06 poin atau 0,44 persen ke 3.384,48, begitu pula indeks Strait Times Singapura yang melemah 3,58 poin atau 0,09 persen ke 3.932,11.