s-telecharger.com – , Jakarta – Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan baru untuk memperbaiki distribusi LPG 3 kg bersubsidi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan rencana penerapan sistem satu harga di seluruh daerah untuk mencegah penyimpangan dan memastikan subsidi tepat sasaran.
“Kami lagi bahas Perpres untuk elpiji 3 kg. Metode penyalurannya akan kami ubah agar tidak lagi terjadi kebocoran. Salah satunya adalah kemungkinan penerapan harga tunggal di seluruh daerah,” kata Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu, 2 Juli 2025.
Ia menyebut praktik penyelewengan masih marak, mulai dari pemindahan isi tabung ke wadah non-subsidi hingga permainan harga di tingkat pengecer. “Dengan satu harga, kami ingin tidak ada lagi celah permainan di bawah. Selama ini negara sudah menggelontorkan Rp 80 hingga Rp 87 triliun per tahun untuk subsidi elpiji 3 kg, tapi kenyataannya tidak semua bantuan itu sampai ke rakyat yang memang berhak,” ujarnya.
Bahlil juga menyoroti ketimpangan penerima manfaat subsidi. Ia mengatakan masyarakat mampu justru lebih banyak menikmati elpiji bersubsidi, sementara konsumen miskin tertekan oleh harga jual yang tinggi di pengecer. “Kalau harga di lapangan terus naik, pada akhirnya harapan negara untuk meringankan beban rakyat jadi tidak nyambung dengan kondisi sebenarnya,” tegasnya.
Pada 2026, Kementerian ESDM mengusulkan kuota subsidi elpiji 3 kg sebesar 8,31 juta metrik ton. Pemerintah masih akan menyalurkan subsidi dalam bentuk selisih harga, seperti skema yang berlaku untuk minyak tanah.
Pilihan editor: Sebab-sebab Pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil Melambat
Tinggalkan Balasan