Jakarta – Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa Indonesia kini menjadi mitra dagang utama Rusia di kawasan Asia Tenggara. Pernyataan ini disampaikan saat Putin menyambut Presiden Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, pada 19 Juni 2025. Pertemuan ini menandai eratnya hubungan bilateral antara kedua negara.
“Tahun lalu, forum perdagangan antara Rusia dan Indonesia mencapai US$ 4,3 miliar. Bahkan, dalam empat bulan pertama tahun ini, volume perdagangan telah meningkat sebesar 40 persen,” ungkap Putin dalam pernyataan bersama setelah pertemuan bilateral tersebut. Angka ini menunjukkan tren positif dan potensi besar dalam kerja sama ekonomi kedua negara.
Pilihan Editor: Mengapa Aceh dan Sumatera Utara Berebut Empat Pulau
Putin menyoroti peningkatan signifikan dalam pasokan gandum Rusia ke Indonesia, serta peningkatan impor produk pertanian Indonesia ke Rusia. Lebih lanjut, pada bulan April, kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang infrastruktur halal. “Dokumen ini membuka peluang baru bagi ekspor produk peternakan ke Indonesia,” jelasnya, menandakan komitmen untuk memperluas kerja sama di sektor strategis.
Indonesia dan Rusia secara rutin menyelenggarakan sidang komisi bersama di bidang ekonomi, perdagangan, dan teknologi, serta forum bisnis. Inisiatif ini menjadi platform penting untuk membahas isu-isu bilateral dan menjajaki peluang investasi.
“Saya yakin kita akan memperoleh peluang kerja sama yang lebih besar setelah penandatanganan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia,” kata Putin, seraya menambahkan, “Saya berharap perjanjian ini dapat segera ditandatangani.” Perjanjian ini diharapkan akan menjadi katalisator bagi peningkatan perdagangan dan investasi di masa depan.
Pertemuan antara Presiden Putin dan Presiden Prabowo berlangsung dalam rangkaian kunjungan kenegaraan dua hari Prabowo ke Rusia. Putin menyampaikan rasa hormatnya dapat bertemu langsung dengan Prabowo di St. Petersburg, mengingat pertemuan sebelumnya terjadi di Moskow sebelum Prabowo dilantik sebagai presiden.
“Indonesia akan menjadi anggota penuh BRICS, dan saya berharap Indonesia dapat memberikan kontribusi signifikan dalam kegiatan organisasi ini,” ujar Putin, menegaskan peran penting Indonesia dalam forum internasional tersebut.
Putin juga mengundang Prabowo untuk mengisi acara St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. Menurutnya, forum ini merupakan ajang yang sangat baik karena dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pengusaha hingga politisi.
Putin menegaskan bahwa hubungan Rusia dan Indonesia berada dalam kondisi yang sangat baik dan konsisten. Ia melihat peluang besar untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertanian, penjelajahan luar angkasa, dan kerja sama militer. “Kami memiliki banyak potensi untuk kerja sama, dan kapasitas untuk berkembang masih sangat besar,” tegasnya.
Sebagai tanggapan, Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Rusia atas dukungannya terhadap keanggotaan Indonesia di BRICS, yang terwujud dalam waktu yang relatif singkat. Prabowo mengungkapkan keinginannya untuk segera bertemu Putin dan menghadiri KTT Kazakhstan tahun lalu, namun terhalang oleh jadwal pelantikan kabinetnya.
“Saat itu, saya baru dilantik satu hari dan harus melantik kabinet,” jelasnya.
Meskipun belum bertemu langsung setelah menjabat, Prabowo menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia terus berkembang. Ia mencatat bahwa sejumlah pejabat senior Rusia telah mengunjungi Indonesia, dan sebaliknya.
“Saya sudah bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Manturov. Saya kira tahun ini sudah dua kali bertemu, di Jakarta dan di St. Petersburg. Menteri Luar Negeri saya sudah tiga kali ke Rusia. Jadi, hubungan kita terus meningkat,” ungkap Prabowo.
Prabowo juga menyoroti kemajuan signifikan dalam hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi. Kedua negara turut berpartisipasi dalam perjanjian Eurasian Economic Union Free Trade.
“Terima kasih, Presiden Putin. Banyak sekali kemajuan dalam hubungan ini, dan terima kasih atas undangan sebagai tamu kehormatan di St. Petersburg Forum,” ujar Prabowo.
Sebelum pertemuan dengan Putin, Prabowo melakukan upacara penghormatan dan peletakan karangan bunga di taman makam pahlawan Perang Dunia II di Piskarovskoye Memorial Cemetery, St. Petersburg. Tindakan ini merupakan simbol penghormatan atas jutaan korban Perang Dunia II yang gugur dalam Pengepungan Leningrad.
Setelah pertemuan bilateral, Prabowo dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 pada 20 Juni. Kehadirannya di forum ini diharapkan semakin mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia.
Tinggalkan Balasan